Buang air kecil (kencing) penting dalam sistem urologi karena tubuh perlu mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Namun, adakalanya buang air kecil perlu ditahan karena faktor tertentu, terutama ketika tidak ada kamar mandi terdekat. Lantas, apa akibat menahan kencing terlalu sering?
Bolehkah menahan kencing?
Kandung kemih adalah tempat penampungan urine yang sudah siap dibuang oleh tubuh. Organ ini bersifat elastis, sehingga dapat meregang lebih besar jika isinya lebih banyak dan akan kembali ke ukuran normal ketika kosong.
Normalnya, orang dewasa dapat menahan sekitar 450 ml urine dalam kandung kemih. Sementara itu, anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml. Artinya, semakin dewasa, semakin tinggi kemampuannya menampung kencing.
Menurut Nazia Bandukwala, D.O, ahli urologi dari Piedmont, ia merekomendasikan untuk buang air kecil setiap tiga jam. Kebiasaan ini perlu dilakukan, terlepas apakah Anda ingin kencing atau tidak.
Anda mungkin dapat menahan kencing untuk beberapa saat, terutama ketika sedang dalam perjalanan. Namun, bukan berarti hal tersebut bisa dilakukan sesering mungkin.
Tidak langsung buang air kecil justru bisa menimbulkan berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang mengganggu.
Akibat menahan kencing terlalu sering
Pada saat Anda memutuskan untuk menahan kencing karena sibuk atau tidak ada toilet terdekat, otot sfingter di kandung kemih akan tertutup rapat. Hal ini dilakukan agar urine tidak bocor lewat uretra Anda.
Anda mungkin dapat menampung urine yang perlu dikeluarkan beberapa saat. Namun, terbiasa menunda buang air kecil dalam waktu yang lama bisa menyebabkan sejumlah masalah bahkan sampai menimbulkan gejala penyakit urologi.
Begini, semua darah yang masuk ke dalam tubuh akan disaring di ginjal. Kemudian, produk sisa metabolisme (limbah) dari darah akan dikeluarkan melalui urine.
Jika Anda memilih untuk menahan kencing, tubuh berisiko mengalami ketidakseimbangan metabolisme dan elektrolit. Kondisi ini tentu dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit ginjal jangka panjang.
Selain penyakit ginjal, ada beberapa kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai jika Anda sering menahan pipis. Apa saja?
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Salah satu penyakit yang sering terjadi akibat menahan kencing terlalu sering adalah infeksi saluran kemih. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri di sekitar pembukaan uretra. Alhasil, bakteri masuk ke dalam uretra ketika Anda tidak buang air kecil.
Buang air kecil adalah salah satu cara mengeluarkan bakteri dari tubuh. Jika Anda menahannya, bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih Anda.
Walaupun demikian, kebiasaan buruk ini tidak serta merta langsung menyebabkan infeksi saluran kemih. Risiko ISK akan lebih tinggi jika Anda tidak minum air sesuai kebutuhan.
Hal ini dikarenakan kandung kemih tidak akan cukup penuh untuk mengirim sinyal agar Anda buang air kecil. Akibatnya, bakteri yang mungkin telah ada di saluran kemih kemudian berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
2. Inkontinensia urine
Selain berisiko terhadap ISK, menahan kencing terlalu sering juga dapat menyebabkan otot kandung kemih melemah. Bagaimana tidak? Pada saat Anda berusaha untuk tidak buang air kecil, otot di kandung kemih akan mengencang.
Jika dilakukan terlalu sering, tentu kekuatan ototnya akan mengendur dan tidak seelastis dulu. Kandung kemih pun melemah dan Anda berisiko mengalami inkontinensia urine, yaitu sering mengalami kebocoran urine.
Apabila Anda akhir-akhir ini merasa tidak mampu menampung urine, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
3. Batu ginjal
Tahukah Anda bahwa orang-orang yang sering menahan kencing, terlepas dari alasan apapun, berisiko mengembangkan batu ginjal?
Batu ginjal adalah ‘batu’ kecil yang terbentuk dalam ginjal akibat kelebihan natrium dan kalsium. Endapan mineral yang tidak dikeluarkan secara teratur melalui urine dapat membentuk batu ginjal.
Umumnya, batu ginjal yang berukuran kecil dapat dikeluarkan lewat saluran kemih tanpa menimbulkan rasa sakit. Namun, ketika Anda terlalu sering menunda-nunda buang air kecil, kandungan mineral dan garam pada urine justru dapat mengembangkan batu yang lebih besar.
Jika hal ini terjadi, batu dapat menyumbat saluran kemih dan menghalangi aliran urine dari ginjal dalam proses pembentukan urine. Alhasil Anda mungkin merasa sakit ketika buang air kecil.
Mengenal Sistem Perkemihan dan Proses Pembentukan Urine